PENDAHULUAN
Kehidupan wanita dapat dibagi dalam
beberapa masa, yakni masa bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa
reproduksi, masa klimakterium dan masa senium. Masa pubertas merupakan masa
peralihan antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa. Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun
dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Kejadian yang penting dalam
pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin
sekunder, menarche dan perubahan psikis (Prawirohardjo, 2007).
Pada remaja perempuan mulai terjadi
menarche disertai pembuangan sejumlah
fe. Menarche merupakan menstruasi pertama perempuan yang umumnya terjadi pada
usia sekitar 10-11 tahun. Menstruasi merupakan siklus yang kompleks karena
melibatkan sebagian unsur dalam tubuh perempuan, diantaranya panca indra,
korteks serebri, hipotalamus, aksis hipofisis-ovarium dan organ tujuan (uterus,
endometrium, serta organ seks sekunder). Menstruasi sesungguhnya yang disertai
ovulasi sebagian besar dicapai pada umur sekitar 17-18 tahun (Manuaba, 2007).
Remaja putri adalah salah satu kelompok
yang rawan terhadap defisiensi zat besi, dapat mengenai semua kelompok status
sosial – ekonomi, terutama yang berstatus sosial-ekonomi rendah (Soetjiningsih,
2010). Pada saat remaja putri sedang
dalam masa pertumbuhan puncak (peak growth) dibutuhkan zat besi yang lebih
tinggi yaitu untuk kebutuhan basal tubuh dan pertumbuhan itu sendiri. Satu tahun
setelah peak growth, remaja putri biasanya akan mengalami haid pertama
(menarche). Kebutuhan zat besi yang tinggi pada saat peak growth akan menetap
karena selanjutnya diperlukan untuk menggantikan zat besi yang hilang pada saat
menstruasi atau haid yaitu perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
disertai pelepasan endometrium (Wijanarko, 2007).
Kehilangan darah pada waktu haid
berarti mengeluarkan zat besi yang ada dalam darah. Perdarahan atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia.
Mengalami haid setiap bulan, sehingga membutuhkan zat besi dua kali lebih
banyak dari pada pria (Wikipedia, 2012). Pada remaja putri yang sedang
menstruasi volume darah yang hilang selama menstruasi berkisar antara 25-30cc
per bulan (Dito, 2007).
Suplementasi
pemberian tablet tambah darah dalam
program penanggulangan anemia gizi telah
dikaji dan diuji secara ilmiah efektivitasnya apabila dilaksanakan sesuai dosis
dan ketentuan. Dianjurkan agar WUS mulai mengkonsumsi tablet tambah darah
ketika memasuki usia remaja, saat menjelang pranikah (calon pengantin), masa
kehamilan dan nifas serta selama masih mendapatkan haid (Depkes R.I, 2005).
Data Survei
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2007 menyatakan bahwa prevalensi anemia
gizi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas 45,1% ,remaja putri usia
(10-18 tahun) 57,1% dan usia 19-45 tahun 39,5%. Dari semua kelompok umur
tersebut wanita mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia, terutama
remaja putri (SKRT, 2007). Berdasarkan studi pendahuluan yang
dilakukan bulan Januari 2015 pada 10 mahasiswa tingkat III Akbid Ngudi Waluyo
Ungaran tentang pengetahuan dan konsumsi
tablet fe pada mahasiswa saat menstruasi. Dua (2) mahasiswa mengetahui tentang
tablet fe dan paham akan manfaat tablet fe
serta mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi, saat dilakukan tes Hb didapatkan
tidak mengalami anemia. Delapan (8) mahasiswa mengetahui tablet fe dan
paham manfaat tablet fe, tetapi malas
dan merasa tidak perlu mengkonsumsi tablet fe dari hasil pemeriksaan Hb
didapatkan 5 mahasiswa mengalami anemia sedang, 3 mahasiswa mengalami anemia
ringan. Saat menstruasi 2 mahasiswa merasakan pusing, sakit perut, letih, lesu
untuk mengatasi keluhan tersebut mereka mengkonsumsi tablet fe saat menstruasii
dan 8 mahasiswa saat menstruasi mengalami pusing, sakit perut, lesu, letih
untuk mengatasi hal tersebut mereka tidak mengkonsumsi tablet fe tetapii
beristirahat atau tidur.
Berdasarkan latar belakang di atas,
serta peneliti merasa bahwa remaja putri sangat membutuhkan tambahan zat besi.
Maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan
dan Konsumsi Tablet Fe saat Menstruasi pada Mahasiswa Tingkat III Akbid Ngudi
Waluyo Ungaran”
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan
mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi di Akbid Ngudi
Waluyo Ungaran.
2.
Tujuan khusus
a.
Untuk mengetahui
tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat III akbid ngudi waluyo ungaran
b.
Untuk mengetahui konsumsi tablet fe pada mahasiswa
tingkat III akbid ngudi waluyo ungaran
c.
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan konsumsi tablet
fe pada mahasiswa tingkat III akbid ngudi
waluyo ungaran
Manfaat
penelitian
1.
Bagi ilmu pengetahuan
Hasil
penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya
tentang pengetahuan dan konsumsi tablet
fe saat menstruasi.
2.
Bagi peneliti
Dengan
penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan
ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam
melaksanakan penelitian.
3.
Bagi Institusi Pendidikan
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi perpustakaan
khususnya tentang pentingnya mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi.
METODE PENELITIAN
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel bebas dan terikat. variabel bebas yaitu pengetahuan mahasiswa tingkat
III mengenai tablet fe, variabel terikat yaitu perilaku konsumsi tablet fe saat
menstruasi. Penelitian ini dilakukan di asrama Akbid Ngudi Waluyo Ungaran pada
bulan mei 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Akbid Ngudi
Waluyo
Ungaran.
Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel pada penelitian
ini adalah mahasiswa tingkat III Akbid Ngudi
Waluyo
yang di hitung dengan rumus solvin yaitu sejumlah 51 orang. Data primer dalam
penelitian ini yaitu data yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan responden
untuk diminta menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan berdasarkan
kuesioner tentang pengetahuan dan konsumsi tablet fe saat menstruasi. Data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Akbid Ngudi Waluyo berupa daftar
mahasiswa tingkat III. Data dan informasi yang diperoleh dari analisa univariat
dapat dibuat distribusi frekuensi dan proporsi atau prosentase :
P = F/N X 100%
Keterangan :
P : Jumlah presentase
F : Frekuensi
N : Jumlah
keseluruhan sampel
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Karakteristik
responden
a.
Umur
Tabel
1 Distribusi
frekuensi
berdasarkan
umur
mahasiswa
tingkat
III di akademi
kebidanan
ngudi
waluyo,
2015
Umur
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
20 Tahun
21
Tahun
22
Tahun
23
Tahun
24 Tahun
|
26
21
2
1
1
|
50,9
41,2
3,9
2,0
2,0
|
Jumlah
|
51
|
100,0
|
Berdasarkan tabel 1
dapat diketahui bahwa dari 51 mahasiswa tingkat III Akademi Kebidanan Ngudi
Waluyo Ungaran, sebagian besar berumur 20
tahun, yaitu sejumlah 26
orang (50,9%).
1.
Analisis
Univariat
a.
Pengetahuan
Mahasiswa tentang Tablet Fe
Tabel
2 Distribusi
frekuensi
berdasarkan
pengetahuan mahasiswa tingkat III tentang tablet fe di akademi kebidanan ngudi waluyo, 2015
Pengetahuan
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Baik
Cukup
|
33
18
|
64,7
35,3
|
Jumlah
|
51
|
100,0
|
Berdasarkan
tabel 2
dapat diketahui bahwa pengetahuan mahasiswa tingkat III tentang tablet Fe di
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran, sebagian besar dalam kategori baik,
yaitu sejumlah 33 orang (64,7%).
Dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3 Distribusi jawaban pengetahuan mahasiswa
tingkat III tentang konsumsi tablet fe saat menstruasi di akbid ngudi waluyo ungaran.
No
|
Pertanyaan
|
B
|
%
|
S
|
%
|
1
|
Zat
besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah
|
48
|
94,1
|
3
|
5,9
|
2
|
zat
besi merupakan mikroelemant yang esensial bagi tubuh
|
40
|
78,4
|
11
|
21,6
|
3
|
Zat besi diperlukan dalam
hemophobesis (pembentukan darah), yaitu dalam sintesa hemoglobin (Hb)
|
48
|
94,1
|
3
|
5,9
|
Sumber zat besi
|
|||||
4
|
Secara
alamiah zat besi diperoleh dari makanan
|
45
|
88,2
|
6
|
11,8
|
5
|
Bahan
pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua adalah
sumber utama zat besi
|
45
|
88,2
|
6
|
11,8
|
6
|
Protein hewani seperti daging, ikan dan
telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat
menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh
|
34
|
66,7
|
17
|
33,3
|
Pentingnya
tablet zat besi (fe) bagi wanita dan
remaja putri
|
|||||
7
|
Wanita
mengalami menstruasi sehingga memerlukan zat besi untuk mengganti darah yang
kurang
|
46
|
90,2
|
5
|
9,8
|
8
|
Wanita
hamil dan menyusui membutuhkan zat besi yang sangat tinggi sehingga perlu
disiapkan sedini mungkin semenjak remaja
|
32
|
62,7
|
19
|
37,3
|
9
|
Tablet
zat besi dapat menurunkan status gizi dan kesehatan remaja putri dan wanita
|
46
|
92,2
|
5
|
9,6
|
Dampak kekurangan zat besi
(fe)
|
|||||
10
|
Kekurangan
zat besi secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau
yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah
|
49
|
96,1
|
2
|
3,9
|
11
|
Dampak
anemia gizi besi antara lain wajah bersinar, sehat, enerjik, aktif
|
45
|
88,2
|
6
|
11,8
|
12
|
Peristiwa
kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui sehingga
menyebabkan kebutuhan fe atau zat besi relatif rendah dari pada kelompok lain
|
39
|
76,5
|
12
|
23,5
|
13
|
Pada
wanita subur, lebih banyak fe terbuang dari badan dengan adanya menstruasi,
sehingga kebutuhan fe wanita dewasa lebih tinggi dari pada laki-laki
|
31
|
60,8
|
20
|
39,2
|
|
Kebutuhan zat besi saat menstruasi
|
|
|
|
|
14
|
Remaja
putri membutuhkan zat besi lebih dari 2,4 mg per hari
|
39
|
76,5
|
12
|
23,5
|
15
|
Tablet tambah darah mengandung 200 mg ferrosulfat,
setara dengan 65 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat
|
47
|
92,2
|
4
|
7,8
|
16
|
Dengan
minum tablet tambah darah, maka tanda-tanda kurang darah akan menghilang
|
47
|
92,2
|
4
|
7,8
|
17
|
1x1
tablet perhari adalah dosis yang dianjurkan pada wanita dengan anemia berat
|
45
|
88,2
|
6
|
11,8
|
18
|
Angka
kecukupan zat besi yang dianjurkan untuk indonesia pada remaja perempuan
adalah 14-17 mg
|
21
|
41,2
|
30
|
58,8
|
b.
Konsumsi
tablet fe saat menstruasi
Tabel
4 Distribusi
frekuensi
berdasarkan
konsumsi tablet fe saat menstruasi pada mahasiswa tingkat III di akademi kebidanan ngudi waluyo, 2015
Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi
|
F
|
Persentase (%)
|
Mengkonsumsi
Tidak Mengkonsumsi
|
15
36
|
29,4
70,6
|
Jumlah
|
51
|
100,0
|
Berdasarkan
tabel 4
dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa tingkat III di Akademi Kebidanan
Ngudi Waluyo Ungaran tidak mengkonsumsi tablet Fe saat menstrusi, yaitu
sejumlah 36 orang (70,6%).
c.
Keteraturan konsumsi tablet fe saat menstruasi
Tabel 5 Distribusi
frekuensi berdasarkan konsumsi tablet fe saat menstruasi pada mahasiswa tingkat III di akademi kebidanan ngudi waluyo,
2015
Keteraturan
|
F
|
Persentase (%)
|
Teratur
|
2
|
13,3
|
Tidak Teratur
|
13
|
86,7
|
Jumlah
|
15
|
100,0
|
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar
mahasiswa tingkat III di Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran yang
mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi tidak teratur yaitu sejumlah 13
responden (86,7%).
2.
Analisa
bivariat
a.
Hubungan
Pengetahuan dengan Konsumsi Tablet Fe
Tabel
6
Hubungan pengetahuan dengan konsumsi tablet fe pada mahasiswa tingkat III di akademi kebidanan ngudi waluyo, 2015
Pengetahuan
|
Konsumsi
Tablet Fe
|
c²
|
p-value
|
|||||
Tidak
Menkonsumsi
|
Mengkonsumsi
|
Total
|
||||||
f
|
%
|
f
|
%
|
F
|
%
|
|||
Baik
Cukup
|
21
15
|
63,6
83,3
|
12
3
|
36,4
16,7
|
33
18
|
100
100
|
1,331
|
0,249
|
Total
|
36
|
70,6
|
15
|
29,4
|
51
|
100
|
|
|
Berdasarkan tabel 6 di atas
dapat diketahui bahwa mahasiswa dengan pengetahuan cukup sebagian besar tidak
mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi sejumlah 15 orang (83,3%). Sedangkan
mahasiswa dengan pengetahuan baik sebagian besar juga tidak mengkonsumsi tablet
Fe saat menstruasi sejumlah 21 orang (63,6%). Berdasarkan
uji Chi Square (Continuity Correction)
diperoleh nilai c²
hitung 1,331 dengan p-value 0,249. Oleh karena p-value 0,249 > a (0,05),
maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet Fe saat menstruasi di Akbid Ngudi
Waluyo Ungaran.
PEMBAHASAN
1.
Analisa Univariat
a.
Pengetahuan
mahasiswa tentang tablet fe
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana disajikan
pada tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa tingkat III
tentang tablet Fe di Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran, sebagian besar
dalam kategori baik, yaitu sejumlah 33 orang (64,7%). Kebanyakan pada
pertanyaan protein hewani yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam
tubuh, wanita hamil dan menyusui membutuhkan zat besi yang sangat tinggi
sehingga perlu disiapkan sedini mungkin semenjak remaja, kebutuhan fe wanita
dewasa lebih tinggi dari pada laki-laki, angka kecukupan zat besi yang
dianjurkan untuk indonesia pada remaja perempuan.
b.
Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi
Mahasiswa tingkat III yang mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi yaitu
sejumlah 15 orang (29,4%). Menurut Laila Nur
Najmi (2011), jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyaklah
makan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari
anemia. Untuk itu, anda dapat mengkonsumsi tablet penambah darah atau
mengkonsumsi makanan, seperti kacang merah dan hati ayam. Tambahan zat besi
untuk remaja wanita diperlukan untuk menggantikan kehilangan zat besi selama
menstruasi.
Hallberg(1996) dalam Dr. Ir. Briawan dodik, MCN 2014, menyebutkan bahwa
menstruasi selama remaja tidak berbeda dengan usia reproduktif lainnya. Rata –
rata kehilangan kehilangan darah menstruasi 84 ml, dengan asumsi kehilangan Hb
133 g/l, membutuhkan tambahan zat besi 0,56 mg/hari.
2. Analisa
bivariat
Analisis
bivariat pada bagian ini menyajikan hasil analisis hubungan pengetahuan
mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi di akbid ngudi
waluyo ungaran. Untuk mengetahui ini digunakan uji chi square. Dengan hasil
bahwa mahasiswa dengan pengetahuan cukup sebagian besar tidak mengkonsumsi
tablet fe saat menstruasi sejumlah 15 orang (83,3%). Sedangkan mahasiswa dengan pengetahuan baik
sebagian besar juga tidak mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi sejumlah 21
orang (63,6%). Sebagian besar responden memiiki tingkat pengetahuan yang baik
mengenai tablet fe. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji chi square (continuity correction) diperoleh nilai x2
hitung 1,331 dengan p-value 0,249. Oleh karena p-value 0,249 > alfa (0,05)
maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi di akbid ngudi
waluyo ungaran. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 yang menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan mahasiswa tingkat III dengan
konsumsi tablet fe saat menstruasi diAkbid Ngudi Waluyo Ungaran. Pengetahuan mahasiswa tingkat III Akbid
Ngudi Waluyo Ungaran dalam kategori baik ini menurut peneliti
dipengaruhi informasi dan pengalaman. Seseorang mempunyai sumber informasi yang
lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas baik dari pendidikan
maupun pengalaman. Dan sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah
pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. Begitu juga dengan
lingkungan berpengaruh terhadap masuknya pengetahuan yang dapat mempengaruhi
sikap dan perilaku mahasiswa. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber
akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang memperoleh
banyak informasi maka mahasiswa cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih
luas. Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan
dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut (Dewi
dan Wawan, 2010).
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden
mempunyai karakteristik umur 20-24 tahun dan sebagian besar memiliki
pengetahuan yang baik tentang tablet fe. Maka dari penelitian yang dilakukan
pada bulan mei 2015 di Akbid Ngudi Waluyo Ungaran yang dilaksanakan pada 51
responden didapatkan hasil :
1.
Pengetahuan mahasiswa tentang tablet fe, responden
memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 33 responden (64,7%).
2.
Konsumsi tablet fe saat menstruasi, responden yang tidak
mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi sebanyak 36 responden (70,6%).
3.
Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa nilai p 0,249 (p> 0,05)
sehingga Ho diterima berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara hubungan Pengetahuan dan konsumsi tablet fe
saat menstruasi pada mahasiswa tingkat III Akbid Ngudi Waluyo Ungaran.
Saran
Berdasarkan
hasil penelitian maka peneliti ingin
memberikan saran
1.
Bagi responden
Diharapkan
responden dapat menerapkan pengetahuan tentang tablet fe dan mengkonsumsi
tablet fe saat menstruasi. Responden yang mengkonsumsi teratur maupun belum teratur diharapkan untuk
mengkonsumsi tablet fe karena wanita memerlukan zat besi yang lebih tinggi,
lebih membuka diri dengan informasi serta wawasan baru yang bersifat positif
serta memperbanyak pengetahuan mengenai konsumsi tablet fe .
2.
Bagi penelitian selanjutnya
Bagi
peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel atau meneliti variabel lain
yang berhubungan dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi khususnya tentang
angka kecukupan zat besi, kebutuhan zat besi saat remaja.
3.
Bagi Institusi Pendidikan
Hasil
penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan untuk menyebarkan informasi mengenai konsumsi tablet
fe saat menstruasi, dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya mengenai tablet fe dan melengkapi sumber
pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes R.I. 2005. Anemia gizi dan tablet tambah darah (TTD)
untuk wanita usia subur. Jakarta
: Departemen Kesehatan
Dito, A. 2007. Menstruasi pada remaja. (Netsains.
Net/author /dittoanurogo/2007 /05/02menstruasi_dan_remaja/).10 november
2014.
Laila Nur
Najmi.2011.Buku pintar menstruasi.Jogjakarta:Buku Biru.
Manuaba, I.B.G. 2007. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC.
Manuaba, I.B.G. 2009. Memahami kesehatan reproduksi wanita edisi 2.
Jakarta: Soetdjiningsih. 2010. Tumbuh kembang
remaja dan permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung seto.
Prawirohardjo, S.
2007. Ilmu kandungan. Jakarta: YBPSP.
Wijanarko.
2007. Remaja dan anemia. (http://creasoft.wordpress.
com/2008/04/15/remaja_dan_anemia/). 05 november 2014. EGC.
Wikipedia. 2012. Menstruasi. (http://id.wikipedia.org
/wiki/menstruasi).07 november 2014.