Jumat, 23 Oktober 2015

artikel hubungan pengetahuan dengan konsumsi tablet Fe saat menstruasi

PENDAHULUAN

         Kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa, yakni masa bayi, masa kanak-kanak, masa pubertas, masa reproduksi, masa klimakterium dan masa senium. Masa pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan  masa dewasa. Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Kejadian yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menarche dan perubahan psikis (Prawirohardjo, 2007).
        Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche  disertai pembuangan sejumlah fe. Menarche merupakan menstruasi pertama perempuan yang umumnya terjadi pada usia sekitar 10-11 tahun. Menstruasi merupakan siklus yang kompleks karena melibatkan sebagian unsur dalam tubuh perempuan, diantaranya panca indra, korteks serebri, hipotalamus, aksis hipofisis-ovarium dan organ tujuan (uterus, endometrium, serta organ seks sekunder). Menstruasi sesungguhnya yang disertai ovulasi sebagian besar dicapai pada umur sekitar 17-18 tahun (Manuaba, 2007).
        Remaja putri adalah salah satu kelompok yang rawan terhadap defisiensi zat besi, dapat mengenai semua kelompok status sosial – ekonomi, terutama yang berstatus sosial-ekonomi rendah (Soetjiningsih, 2010). Pada  saat remaja putri sedang dalam masa pertumbuhan puncak (peak growth) dibutuhkan zat besi yang lebih tinggi yaitu untuk kebutuhan basal tubuh dan pertumbuhan itu sendiri. Satu tahun setelah peak growth, remaja putri biasanya akan mengalami haid pertama (menarche). Kebutuhan zat besi yang tinggi pada saat peak growth akan menetap karena selanjutnya diperlukan untuk menggantikan zat besi yang hilang pada saat menstruasi atau haid yaitu perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan endometrium (Wijanarko, 2007).
         Kehilangan darah pada waktu haid berarti mengeluarkan zat besi yang ada dalam darah. Perdarahan  atau kehilangan darah dapat menyebabkan anemia. Mengalami haid setiap bulan, sehingga membutuhkan zat besi dua kali lebih banyak dari pada pria (Wikipedia, 2012). Pada remaja putri yang sedang menstruasi volume darah yang hilang selama menstruasi berkisar antara 25-30cc per bulan (Dito, 2007).
Suplementasi pemberian tablet  tambah darah dalam program penanggulangan  anemia gizi telah dikaji dan diuji secara ilmiah efektivitasnya apabila dilaksanakan sesuai dosis dan ketentuan. Dianjurkan agar WUS mulai mengkonsumsi tablet tambah darah ketika memasuki usia remaja, saat menjelang pranikah (calon pengantin), masa kehamilan dan nifas serta selama masih mendapatkan haid (Depkes R.I, 2005).
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2007 menyatakan bahwa prevalensi anemia gizi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas 45,1% ,remaja putri usia (10-18 tahun) 57,1% dan usia 19-45 tahun 39,5%. Dari semua kelompok umur tersebut wanita mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia, terutama remaja putri (SKRT, 2007).            Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bulan Januari 2015 pada 10 mahasiswa tingkat III Akbid Ngudi Waluyo Ungaran tentang pengetahuan dan  konsumsi tablet fe pada mahasiswa saat menstruasi. Dua (2) mahasiswa mengetahui tentang tablet fe dan paham  akan manfaat tablet fe serta mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi, saat dilakukan tes Hb didapatkan tidak mengalami anemia. Delapan (8) mahasiswa mengetahui tablet fe dan paham  manfaat tablet fe, tetapi malas dan merasa tidak perlu mengkonsumsi tablet fe dari hasil pemeriksaan Hb didapatkan 5 mahasiswa mengalami anemia sedang, 3 mahasiswa mengalami anemia ringan. Saat menstruasi 2 mahasiswa merasakan pusing, sakit perut, letih, lesu untuk mengatasi keluhan tersebut mereka mengkonsumsi tablet fe saat menstruasii dan 8 mahasiswa saat menstruasi mengalami pusing, sakit perut, lesu, letih untuk mengatasi hal tersebut mereka tidak mengkonsumsi tablet fe tetapii beristirahat atau tidur.
            Berdasarkan latar belakang di atas, serta peneliti merasa bahwa remaja putri sangat membutuhkan tambahan zat besi. Maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan dan Konsumsi Tablet Fe saat Menstruasi pada Mahasiswa Tingkat III Akbid Ngudi Waluyo Ungaran”        






Tujuan Penelitian
1.      Tujuan umum
       Untuk mengetahui hubungan pengetahuan mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi di Akbid Ngudi Waluyo Ungaran.
2.      Tujuan khusus
a.       Untuk  mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa tingkat III akbid ngudi waluyo ungaran
b.      Untuk mengetahui konsumsi tablet fe pada mahasiswa tingkat III akbid ngudi waluyo ungaran
c.       Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan konsumsi tablet fe pada mahasiswa tingkat III akbid ngudi  waluyo ungaran
      
Manfaat penelitian
1.      Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang  pengetahuan dan konsumsi tablet fe saat menstruasi.
2.      Bagi peneliti
Dengan penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan  ilmu yang telah diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.
3.      Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi perpustakaan khususnya tentang pentingnya mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi.

METODE PENELITIAN

 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan terikat. variabel bebas yaitu pengetahuan mahasiswa tingkat III mengenai tablet fe, variabel terikat yaitu perilaku konsumsi tablet fe saat menstruasi. Penelitian ini dilakukan di asrama Akbid Ngudi Waluyo Ungaran pada bulan mei 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III  Akbid Ngudi Waluyo Ungaran. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III Akbid Ngudi Waluyo yang di hitung dengan rumus solvin yaitu sejumlah 51 orang. Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang dikumpulkan dengan cara mengumpulkan responden untuk diminta menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan berdasarkan kuesioner tentang pengetahuan dan konsumsi tablet fe saat menstruasi. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Akbid Ngudi Waluyo berupa daftar mahasiswa tingkat III. Data dan informasi yang diperoleh dari analisa univariat dapat dibuat distribusi frekuensi dan proporsi atau prosentase :
P = F/N X 100%

Keterangan :
P : Jumlah presentase
F : Frekuensi
N : Jumlah keseluruhan sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.      Karakteristik responden
a.       Umur
Tabel 1    Distribusi frekuensi berdasarkan umur mahasiswa tingkat III di akademi kebidanan ngudi waluyo, 2015
Umur
Frekuensi
Persentase (%)
20 Tahun
21 Tahun
22 Tahun
23 Tahun
24 Tahun
26
21
2
1
1
50,9
41,2
3,9
2,0
2,0
Jumlah
51
100,0

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 51 mahasiswa tingkat III Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran, sebagian besar berumur 20 tahun, yaitu sejumlah 26 orang (50,9%).
1.      Analisis Univariat
a.       Pengetahuan Mahasiswa tentang Tablet Fe
Tabel 2    Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan  mahasiswa tingkat III tentang tablet fe di akademi kebidanan ngudi waluyo, 2015
Pengetahuan
Frekuensi
Persentase (%)
Baik
Cukup
33
18
64,7
35,3
Jumlah
51
100,0

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa pengetahuan mahasiswa tingkat III tentang tablet Fe di Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran, sebagian besar dalam kategori baik, yaitu sejumlah 33 orang (64,7%). Dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 3    Distribusi jawaban pengetahuan mahasiswa tingkat III tentang konsumsi tablet fe saat menstruasi di akbid ngudi waluyo ungaran.
No
Pertanyaan
B
%
S
%
1
Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah
48
94,1
3
5,9
2
zat besi merupakan mikroelemant yang esensial bagi tubuh
40
78,4
11
21,6
3
 Zat besi diperlukan dalam hemophobesis (pembentukan darah), yaitu dalam sintesa hemoglobin (Hb)
48
94,1
3
5,9
Sumber zat besi
4
Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan
45
88,2
6
11,8
5
Bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta sayuran berwarna hijau tua adalah sumber utama zat besi
45
88,2
6
11,8
6
 Protein hewani seperti daging, ikan dan telur, vitamin C, vitamin A, Zink (Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh
34
66,7
17
33,3
Pentingnya tablet  zat besi (fe) bagi wanita dan remaja putri
7
Wanita mengalami menstruasi sehingga memerlukan zat besi untuk mengganti darah yang kurang
46
90,2
5
9,8
8
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan zat besi yang sangat tinggi sehingga perlu disiapkan sedini mungkin semenjak remaja
32
62,7
19
37,3
9
Tablet zat besi dapat menurunkan status gizi dan kesehatan remaja putri dan wanita
46
92,2
5
9,6
Dampak kekurangan zat besi (fe)
10
Kekurangan zat besi secara berkelanjutan dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah
49
96,1
2
3,9
11
Dampak anemia gizi besi antara lain wajah bersinar, sehat, enerjik, aktif
45
88,2
6
11,8
12
Peristiwa kodrati wanita adalah haid, hamil, melahirkan dan menyusui sehingga menyebabkan kebutuhan fe atau zat besi relatif rendah dari pada kelompok lain
39
76,5
12
23,5
13
Pada wanita subur, lebih banyak fe terbuang dari badan dengan adanya menstruasi, sehingga kebutuhan fe wanita dewasa lebih tinggi dari pada laki-laki
31
60,8
20
39,2

Kebutuhan zat besi saat menstruasi




14
Remaja putri membutuhkan zat besi lebih dari 2,4 mg per hari
39
76,5
12
23,5
15
Tablet  tambah darah mengandung 200 mg ferrosulfat, setara dengan 65 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat
47
92,2
4
7,8
16
Dengan minum tablet tambah darah, maka tanda-tanda kurang darah akan menghilang
47
92,2
4
7,8
17
1x1 tablet perhari adalah dosis yang dianjurkan pada wanita dengan anemia berat
45
88,2
6
11,8
18
Angka kecukupan zat besi yang dianjurkan untuk indonesia pada remaja perempuan adalah 14-17 mg
21
41,2
30
58,8

b.      Konsumsi tablet fe saat menstruasi
Tabel 4    Distribusi frekuensi berdasarkan konsumsi tablet fe saat menstruasi pada  mahasiswa tingkat III di akademi kebidanan ngudi waluyo, 2015
Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi
F
Persentase (%)
Mengkonsumsi
Tidak Mengkonsumsi
15
36
29,4
70,6
Jumlah
51
100,0

Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa tingkat III di Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran tidak mengkonsumsi tablet Fe saat menstrusi, yaitu sejumlah  36 orang (70,6%).

c.       Keteraturan konsumsi tablet fe saat menstruasi
Tabel 5    Distribusi frekuensi berdasarkan konsumsi tablet fe saat menstruasi pada mahasiswa tingkat III di akademi kebidanan ngudi waluyo, 2015
Keteraturan
F
Persentase (%)
Teratur
2
13,3
Tidak Teratur
13
86,7
Jumlah
15
100,0

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa tingkat III di Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran yang mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi tidak teratur yaitu sejumlah 13 responden (86,7%).
2.      Analisa bivariat
a.       Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Tablet Fe
Tabel 6    Hubungan pengetahuan dengan konsumsi tablet fe pada mahasiswa tingkat III di akademi kebidanan ngudi waluyo, 2015

Pengetahuan
Konsumsi Tablet Fe
c²
p-value
Tidak Menkonsumsi
Mengkonsumsi
Total
f
%
f
%
F
%
Baik
Cukup
21
15
63,6
83,3
12
3
36,4
16,7
33
18
100
100

1,331

0,249
Total
36
70,6
15
29,4
51
100



Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa dengan pengetahuan cukup sebagian besar tidak mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi sejumlah 15 orang (83,3%). Sedangkan mahasiswa dengan pengetahuan baik sebagian besar juga tidak mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi sejumlah 21 orang (63,6%). Berdasarkan uji Chi Square (Continuity Correction) diperoleh nilai c² hitung 1,331 dengan p-value 0,249. Oleh karena p-value 0,249 > a (0,05), maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet Fe saat menstruasi di Akbid Ngudi Waluyo Ungaran.

 PEMBAHASAN
1.      Analisa Univariat
a.       Pengetahuan mahasiswa tentang tablet fe
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana disajikan pada tabel 4.1 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa tingkat III tentang tablet Fe di Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo Ungaran, sebagian besar dalam kategori baik, yaitu sejumlah 33 orang (64,7%). Kebanyakan pada pertanyaan protein hewani yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh, wanita hamil dan menyusui membutuhkan zat besi yang sangat tinggi sehingga perlu disiapkan sedini mungkin semenjak remaja, kebutuhan fe wanita dewasa lebih tinggi dari pada laki-laki, angka kecukupan zat besi yang dianjurkan untuk indonesia pada remaja perempuan.
b.      Konsumsi Tablet Fe Saat Menstruasi
Mahasiswa tingkat III yang mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi yaitu sejumlah 15 orang (29,4%). Menurut Laila Nur Najmi (2011), jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyaklah makan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari anemia. Untuk itu, anda dapat mengkonsumsi tablet penambah darah atau mengkonsumsi makanan, seperti kacang merah dan hati ayam. Tambahan zat besi untuk remaja wanita diperlukan untuk menggantikan kehilangan zat besi selama menstruasi.
Hallberg(1996) dalam Dr. Ir. Briawan dodik, MCN 2014, menyebutkan bahwa menstruasi selama remaja tidak berbeda dengan usia reproduktif lainnya. Rata – rata kehilangan kehilangan darah menstruasi 84 ml, dengan asumsi kehilangan Hb 133 g/l, membutuhkan tambahan zat besi 0,56 mg/hari.
2.      Analisa bivariat
Analisis bivariat pada bagian ini menyajikan hasil analisis hubungan pengetahuan mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi di akbid ngudi waluyo ungaran. Untuk mengetahui ini digunakan uji chi square. Dengan hasil bahwa mahasiswa dengan pengetahuan cukup sebagian besar tidak mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi sejumlah 15 orang (83,3%).  Sedangkan mahasiswa dengan pengetahuan baik sebagian besar juga tidak mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi sejumlah 21 orang (63,6%). Sebagian besar responden memiiki tingkat pengetahuan yang baik mengenai tablet fe. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji chi square (continuity correction) diperoleh nilai x2 hitung 1,331 dengan p-value 0,249. Oleh karena p-value 0,249 > alfa (0,05) maka disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi di akbid ngudi waluyo ungaran. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan mahasiswa tingkat III dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi diAkbid Ngudi Waluyo Ungaran. Pengetahuan mahasiswa tingkat III Akbid Ngudi Waluyo Ungaran dalam kategori baik ini menurut peneliti dipengaruhi informasi dan pengalaman. Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas baik dari pendidikan maupun pengalaman. Dan sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal. Begitu juga dengan lingkungan berpengaruh terhadap masuknya pengetahuan yang dapat mempengaruhi sikap dan perilaku mahasiswa. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Bila seseorang memperoleh banyak informasi maka mahasiswa cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Pendidikan yang tinggi akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan diri dengan hal baru tersebut (Dewi dan Wawan, 2010).

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden mempunyai karakteristik umur 20-24 tahun dan sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik tentang tablet fe. Maka dari penelitian yang dilakukan pada bulan mei 2015 di Akbid Ngudi Waluyo Ungaran yang dilaksanakan pada 51 responden didapatkan hasil :
1.      Pengetahuan mahasiswa tentang tablet fe, responden memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 33 responden (64,7%).
2.      Konsumsi tablet fe saat menstruasi, responden yang tidak mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi sebanyak 36 responden (70,6%).
3.      Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan bahwa nilai p 0,249 (p> 0,05) sehingga Ho diterima berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara  hubungan Pengetahuan dan konsumsi tablet fe saat menstruasi pada mahasiswa tingkat III Akbid Ngudi Waluyo Ungaran.

                       
Saran
Berdasarkan hasil penelitian  maka peneliti ingin memberikan saran
1.      Bagi responden
Diharapkan responden dapat menerapkan pengetahuan tentang tablet fe dan mengkonsumsi tablet fe saat menstruasi. Responden yang mengkonsumsi  teratur maupun belum teratur diharapkan untuk mengkonsumsi tablet fe karena wanita memerlukan zat besi yang lebih tinggi, lebih membuka diri dengan informasi serta wawasan baru yang bersifat positif serta memperbanyak pengetahuan mengenai konsumsi tablet fe .
2.      Bagi penelitian selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel atau meneliti variabel lain yang berhubungan dengan konsumsi tablet fe saat menstruasi khususnya tentang angka kecukupan zat besi, kebutuhan zat besi saat remaja.
3.      Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan untuk menyebarkan informasi mengenai konsumsi tablet fe saat menstruasi, dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai tablet fe dan melengkapi sumber pustaka.


DAFTAR PUSTAKA
Depkes R.I. 2005. Anemia gizi dan tablet tambah darah (TTD) untuk wanita usia subur. Jakarta : Departemen Kesehatan
Dito, A. 2007. Menstruasi pada remaja. (Netsains. Net/author /dittoanurogo/2007 /05/02menstruasi_dan_remaja/).10 november 2014.
Laila Nur Najmi.2011.Buku pintar menstruasi.Jogjakarta:Buku Biru.
Manuaba, I.B.G. 2007. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC.
Manuaba, I.B.G. 2009. Memahami kesehatan reproduksi wanita edisi 2. Jakarta: Soetdjiningsih. 2010. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: CV. Sagung seto.
Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu kandungan. Jakarta: YBPSP.
Wijanarko. 2007. Remaja dan anemia. (http://creasoft.wordpress. com/2008/04/15/remaja_dan_anemia/). 05 november 2014. EGC.

Wikipedia. 2012. Menstruasi. (http://id.wikipedia.org /wiki/menstruasi).07 november  2014.